Minggu, 22 Maret 2015

ni'am khoiru : makalah SKB "aspek resiko dalm bisnis" UIN Walisongo



ASPEK RISIKO DALAM BISNIS

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
                                    Mata Kuliah                : Studi Kelayakan Bisnis
                                    Dosen Pengampu        : Bpk. Hasyim Syarbani

Oleh :
                                    Zoana Irmanis As’at               122411193
                                    Fauziyah                                  122411199
                                    Khoirun Ni’am                        122411200
                                    M. Afif Arfianto                     122411202

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014
I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Bisnis merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya bisnis maka akan terbuka lowongan pekerjaan dan keinginan serta kebutuhan konsumen dapat terpenuhi melalui produknya. Terlepas dari nilai positif  bisnis, tentu ada pula nilai negatif yang dapat timbul dalam bisnis, yakni risiko bisnis.
            Dalam dunia usaha/bisnis tidak ada yang bebas dari risiko, yang perlu dilakukan oleh pelaku bisnis adalah tindakan antisipasi agar risiko dapat di minimalkan dan tidak menimbulkan hal-hal yang diluar dugaan.
            Risiko dalam bisnis merupakan hal yang wajar dijumpai, hal ini karena adanya berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis risikonyapun bermacam-macam. Maka dari itu seorang pelaku bisnis haruslah cermat dalam melihat serta mengatasi segala kemungkinan yang akan terjadi dalam usahanya, sehingga risiko dapat diminimalkan dan kehidupan perusahaan dapat maksimalkan dengan baik.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian risiko
2.      Klasifikasi risiko
3.      Jenis-jenis risiko dalam usaha
4.      Faktor penyebab timbulnya risiko
5.      Cara mengidentifikasi risiko bisnis
6.      Cara mencegah/meminimalkan risiko
II.                PEMBAHASAN
1.      Pengertian Risiko
            Risiko berasal dari bahasa inggris (Risk) yang berarti kegagalan, hambatan, kendala.[1] Secara umum risiko adalah keadaan yang bisa bersifat ketidakpastian dan bisa juga bersifat kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif. Kuncinya adalah seberapa sempurna seorang mendapatkan informasi. Semakin banyak informasi yang di dapat maka akan semakin akurat perhitungan besar kecilnya risiko yang di hadapi.[2]
            Risiko dapat disebut pula sebagai peluang terjadinya hasil yang negatif.[3] Badan sertifikat manajemen risiko (2005 :A.4) mengartikan risiko sebagai “change of outcome”, maksudnya adalah suatu kemungkinan akan terjadinya hasil yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan karugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola sebagaimana mestinya.[4]  Kejadian risiko dalam dunia usaha merupakan kejadian yang memunculkan peluang kerugian atau peluang terjadinya hal yang tidak diinginkan yang dapat berakibat secara langsung maupun tidak langsung.[5]
            Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal di masa depan atau kelemahan seseorang / perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya.
           
2.      Klasifikasi Risiko
            Secara umum, risiko dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1)      Risiko murni
Risiko murni adalah risiko yang mengakibatkan kemungkinan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan keuntungan. Resiko tersebut dapat di cegah.
Misalnya : mesin rusak, padamnya listrik, kebakaran gedung, dll.
2)      Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah risiko yang mengakibatkan dua kemungkinan hasil, antara kerugian dan keuntungan.
Misalnya : Mempunyai barang yang di beli dengan nilai dollar akan tetapi di jual dengan nilai rupiah. Jika nilai rupiah menguat maka akan untung dan sebaliknya akan rugi jika nilai rupiah melemah.
3)      Resiko fundamental
Risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan pada seseorang, dan yang menderita tidak hanya satu orang akan tetapi banyak orang. Misalnya bencana alam.

4)      Risiko khusus
Risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya. Misal : pesawat jatuh, kapal tengelam, dll.
5)      Risiko dinamis
Risiko yang timbul akibat perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

                        Berdasarkan jenis dampaknya, maka risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1)      Risiko sistematik
Yakni risiko yang mempunyai dampak lebih kompleks dari  risiko murni dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian-bagian lain. Misalnya : penurunan penjualan akan berdampak pada kerugian, jika hal tersebut terjadi secara terus menerus dalam waktu yang lama, maka akan dapat mempengaruhi aspek yang lain, yakni aspek keuangan, aspek produksi, aspek SDM, dll.
2)      Risiko spesifik
Yakni risiko yang mempunyai dampak spesifik dan tidak dapat di hindari, namun dapat di minimalkan. Misalnya : berjualan es pada musim hujan maka akan berbeda jumlah penjualannya dengan musim kemarau.

                        Dari segi sumber/penyebab, risiko dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.      risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. seperti kesalahan kerja, korupsi, kesalahan manajemen, dll.
2.      Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan. Seperti risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan pemerintah, dan sebagainya.

3.      Jenis-jenis risiko dalam usaha
            Dalam menjalankan usaha di era yang modern ini memang banyak ketidakpastian yang harus di hadapi. Selain itu, ketatnya persaingan dalam dunia usaha mengharuskan pengusaha cermat dalam melihat peluang. Dengan keadaan yang demikian tentu dalam berwirausaha tidak lepas dari risiko. Untuk itu, salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menghadapi risiko adalah dengan mengenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
            Jenis-jenis risiko yang dalam dunia usaha atau bisnis adalah sebagai berikut:
a)      Risiko perusahaan
Risiko yang terjadi pada suatu usaha yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan atau nilai perusahaan.
b)      Risiko keuangan
Risiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian dalam aspek keuangan perusahaan.
c)      Risiko likuditas (ketersediaan uang tunai)
Terjadi ketika adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan, sehinnga menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan uang tunai dalam perusahaan dan dapat menghambat dalam belanja bahan baku, gaji karyawan, operasional, dll. Risiko ini harus dihindari demi kelangsungan kehidupan perusahaan.
d)     Resiko permodalan
Risiko yang terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, yang menjadikan modal usaha menjadi berkurang secara signifikan.
e)      Risiko pasar
Risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, gaya hidup pelanggan, dan adanya pesaing baru yang lebih besar dan mampu menguasai pasar. Dampak mengurangi jumlah penjualan sekaligus mengurangi omset.
f)       Risiko operasional
Risiko operasional adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan, karena tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi,  produktivitas, inivasi, proses, dan mutu produk.[6]
g)      Perubahan harga bahan baku
Disamping semakin sedikitnya bahan baku, kenaikan harga bahan baku juga menjadi salah satu jenis resiko yang cukup mempengaruhi terhadapa kinerja suatu perusahaan.
h)      Ketergantungan pada supplier
Jika suatu perusahaan hanya tergantung pada satu supplier maka itu sangatlah riskan dalam operasional perusahaan, karena jika supplier tersebut kehabisan stock bahan baku yang kita butuhkan atau mungkin supplier tersebut sewenang-wenang terhadap perusahaan tersebut maka akan menghambat berjalannya proses produksi dalam perusahaan.[7]
4.      Faktor penyebab timbulnya risiko.
1)      Adanya perubahan:
a.       Lingkungan dan global
b.      Soaial dan ekonomi
c.       Persaingan
d.      Gaya hidup
e.       Tren pasar
f.       Teknologi
g.      Budaya
h.      Peraturan pemerintah, dll.
2)      Kesalahan strategi dan perencanaan
3)      Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian diluar rencana
4)      Persiapan yang kurang matang
5)      Kelengahan pribadi
5.      Cara mengidentifikasi risiko
            Mengidentifikasi risiko merupakan hal penting yang harus diidentifikasi oleh seorang wirausahawan agar dapat meminimalkan risiko yang terjadi. Adapun cara-cara mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut:
1)      Metode analisa dari pengalaman dan sejarah
Dapat menggunakan informasi dan data yang ada. Misalnya :
a.       Informasi mengenai keluhan pelanggan
b.      Informasi mengenai kecacatan produk
c.       Informasi mengenai track record SDM (rekam jejak karyawan)
d.      Informasi mengenai data piutang pelanggan
e.       Pertumbuhan penjualan, dll.
2)      Metode pengamatan dan survei
Dengan pengamatan dan survei maka akan di dapat informasi penting yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha. Misalnya :
a.       Pengamatan dan survei untuk tingkat kebutuhan pasar
b.      Pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan
c.       Pengamatan dan survei untuk menemukan produk baru (inovasi) atau mengembangkan produk yang sudah ada.
d.      Pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan
3)      Metode acuan
Metode ini sering digunakan dalam menemukan kelemahan, peluang, hambatan, kekuatan, ancaman. Sehingga seorang pengusaha dapat mengetahui apakah produknya sesuai dengan kebutuhan pasar atau tidak.
4)      Metode dari pakar / pendapat ahli
Yaitu dengan berkonsultasi dengan para ahli dalam bidangnya, dan meminta pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
6.      Cara mencegah/meminimalkan risiko
            Dalam dunia bisnis tidaklah lepas dari risiko, mengatasi dan meminimalkan risiko adalah salah satu faktor kesuksesan bagi para wirausaha. Cara memperkecil/mencegah serta mengatasi resiko adalah :
1)      gunakan pengetahuan atau informasi untuk mengetahui secara dini risiko yang akan terjadi.
2)      Pengalaman adalah guru terbaik dalam memperkecil resiko.
3)      Berfikir kreatif, inovatif, dan yakin bahwa segala sesuatu ada penyelesaian
4)      Asuransikan sesuatu yang perlu untuk diasuransi
5)      Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab aibat, dan keyakinan dalam mengambil resiko.
6)      Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko besar menjadi sesuatu yang tidak berisiko atau berisiko kecil.
7)       Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting dalam mengelola risiko.






III.             PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Dari pembahasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa risiko adalah keadaan yang bisa bersifat ketidakpastian dan bisa juga bersifat kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif dan bersifat negatif.
            Secara umum, risiko dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a.       Risiko murni
b.      Risiko spekulatif
c.       Resiko fundamentl
d.      Risiko khusus
e.       Risiko dinamis.
                        Berdasarkan jenis dampaknya, maka risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Risiko sistematik
2.      Risiko spesifik
            Dari segi sumber/penyebab, risiko dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a)        risiko intern
b)        Risiko ekstern
            Jenis-jenis risiko yang dalam dunia usaha atau bisnis adalah sebagai berikut:
a.       Risiko perusahaan
b.      Risiko keuangan
c.       Risiko likuditas (ketersediaan uang tunai)
d.      Resiko permodalan
e.       Risiko pasar
f.       Risiko operasional
g.      Perubahan harga bahan baku
h.      Ketergantungan pada supplier
Adapun faktor yang menyebabkan timbulnya risiko adalah :
1.      Adanya perubahan:
a.       Lingkungan dan global
b.      Soaial dan ekonomi
c.       Persaingan
d.      Gaya hidup
e.       Tren pasar
f.       Teknologi
g.      Budaya
h.      Peraturan pemerintah, dll.
2.      Kesalahan strategi dan perencanaan
3.      Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian diluar rencana
4.      Persiapan yang kurang matang
5.      Kelengahan pribadi
           
            Mengidentifikasi risiko merupakan hal penting yang harus diidentifikasi oleh seorang wirausahawan agar dapat meminimalkan risiko yang terjadi. Adapun cara-cara mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut:
1.      Metode analisa dari pengalaman dan sejarah
Dapat menggunakan informasi dan data yang ada. Misalnya :
a.       Informasi mengenai keluhan pelanggan
b.      Informasi mengenai kecacatan produk
c.       Informasi mengenai track record SDM (rekam jejak karyawan)
d.      Informasi mengenai data piutang pelanggan
e.       Pertumbuhan penjualan, dll.
2.      Metode pengamatan dan survei
Dengan pengamatan dan survei maka akan di dapat informasi penting yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha. Misalnya :
a)      Pengamatan dan survei untuk tingkat kebutuhan pasar
b)      Pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan
c)      Pengamatan dan survei untuk menemukan produk baru (inovasi) atau mengembangkan produk yang sudah ada.
d)     Pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan
3.      Metode acuan
4.      Metode dari pakar / pendapat ahli

            Dalam dunia bisnis tidaklah lepas dari risiko, mengatasi dan meminimalkan risiko adalah salah satu faktor kesuksesan bagi para wirausaha. Cara memperkecil/mencegah serta mengatasi resiko adalah :
1.      gunakan pengetahuan atau informasi untuk mengetahui secara dini risiko yang akan terjadi.
2.      Pengalaman adalah guru terbaik dalam memperkecil resiko.
3.      Berfikir kreatif, inovatif, dan yakin bahwa segala sesuatu ada penyelesaian
4.      Asuransikan sesuatu yang perlu untuk diasuransi
5.      Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab aibat, dan keyakinan dalam mengambil resiko.
6.      Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko besar menjadi sesuatu yang tidak berisiko atau berisiko kecil.
7.       Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting dalam mengelola risiko.

B.     KRITIK DAN SARAN
            Demikian makalah yang dapat kami susun, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dalam penulisan, penguraian, maupun yang lainnya. Oleh karena itu penyusun sangat terbuka atas kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan penyusunan berikutnya.


           













DAFTAR PUSTAKA
Hendro, Dasar-dasar KEWIRAUSAAN panduan bagi mahasiswa untuk mengenal,            memahami, dan memasuki dunia bisnis, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2011.
Fachmi Basyaib, Manajemen Risiko, Jakarta : PT. Grasindo, 2007.
Suwinto Johan, STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS, Yogyakarta : Graha Ilmu,      2011.
Kamus inggris-indonesia.
Sugiarto, ferry N. I droes, manajemen resiko perbankan dalam konteks kesepakatan basel             dan peraturan bank indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006.


[1] Kamus Inggris-Indonesia
[2] Hendro, Dasar-dasar KEWIRAUSAAN panduan bagi mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan memasuki _____dunia bisnis, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2011, h. 258
[3] Fachmi Basyaib, Manajemen Risiko, Jakarta : PT. Grasindo, 2007, h. 1
[4] ferry N. I droes Sugiarto, manajemen resiko perbankan dalam konteks kesepakatan basel dan peraturan bank indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006, h. 7
[5] Fahmi, Manajemen..., h.1
[6] Hendro, Dasar..., h.261-262
[7] Suwinto Johan, STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011, h. 146-150

1 komentar: