ASPEK RISIKO DALAM BISNIS
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen
Pengampu : Bpk. Hasyim Syarbani

Oleh :
Zoana
Irmanis As’at 122411193
Fauziyah 122411199
Khoirun
Ni’am 122411200
M.
Afif Arfianto 122411202
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bisnis merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dengan adanya bisnis maka akan terbuka lowongan pekerjaan dan
keinginan serta kebutuhan konsumen dapat terpenuhi melalui produknya. Terlepas
dari nilai positif bisnis, tentu ada
pula nilai negatif yang dapat timbul dalam bisnis, yakni risiko bisnis.
Dalam dunia usaha/bisnis tidak ada yang bebas dari
risiko, yang perlu dilakukan oleh pelaku bisnis adalah tindakan antisipasi agar
risiko dapat di minimalkan dan tidak menimbulkan hal-hal yang diluar dugaan.
Risiko dalam bisnis merupakan hal yang wajar dijumpai,
hal ini karena adanya berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis
risikonyapun bermacam-macam. Maka dari itu seorang pelaku bisnis haruslah
cermat dalam melihat serta mengatasi segala kemungkinan yang akan terjadi dalam
usahanya, sehingga risiko dapat diminimalkan dan kehidupan perusahaan dapat maksimalkan
dengan baik.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian
risiko
2.
Klasifikasi
risiko
3.
Jenis-jenis
risiko dalam usaha
4.
Faktor
penyebab timbulnya risiko
5.
Cara
mengidentifikasi risiko bisnis
6.
Cara
mencegah/meminimalkan risiko
II.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Risiko
Risiko berasal dari bahasa inggris (Risk) yang
berarti kegagalan, hambatan, kendala.[1]
Secara umum risiko adalah keadaan yang bisa bersifat ketidakpastian dan bisa
juga bersifat kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif. Kuncinya
adalah seberapa sempurna seorang mendapatkan informasi. Semakin banyak
informasi yang di dapat maka akan semakin akurat perhitungan besar kecilnya
risiko yang di hadapi.[2]
Risiko dapat disebut pula sebagai peluang terjadinya
hasil yang negatif.[3]
Badan sertifikat manajemen risiko (2005 :A.4) mengartikan risiko sebagai
“change of outcome”, maksudnya adalah suatu kemungkinan akan terjadinya hasil
yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan karugian apabila tidak
diantisipasi serta tidak dikelola sebagaimana mestinya.[4] Kejadian risiko dalam dunia usaha merupakan
kejadian yang memunculkan peluang kerugian atau peluang terjadinya hal yang
tidak diinginkan yang dapat berakibat secara langsung maupun tidak langsung.[5]
Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya
ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal di masa
depan atau kelemahan seseorang / perusahaan dalam memprediksi masa depan
perusahaannya.
2.
Klasifikasi Risiko
Secara umum, risiko dapat di klasifikasikan sebagai
berikut :
1)
Risiko
murni
Risiko murni adalah risiko
yang mengakibatkan kemungkinan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan
keuntungan. Resiko tersebut dapat di cegah.
Misalnya : mesin rusak,
padamnya listrik, kebakaran gedung, dll.
2)
Risiko
spekulatif
Risiko spekulatif adalah
risiko yang mengakibatkan dua kemungkinan hasil, antara kerugian dan
keuntungan.
Misalnya : Mempunyai barang
yang di beli dengan nilai dollar akan tetapi di jual dengan nilai rupiah. Jika nilai
rupiah menguat maka akan untung dan sebaliknya akan rugi jika nilai rupiah
melemah.
3)
Resiko
fundamental
Risiko yang penyebabnya tidak
dapat dilimpahkan pada seseorang, dan yang menderita tidak hanya satu orang
akan tetapi banyak orang. Misalnya bencana alam.
4)
Risiko
khusus
Risiko yang bersumber pada
peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya. Misal : pesawat
jatuh, kapal tengelam, dll.
5)
Risiko
dinamis
Risiko yang timbul akibat
perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Berdasarkan jenis dampaknya, maka risiko dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1)
Risiko
sistematik
Yakni risiko yang mempunyai
dampak lebih kompleks dari risiko murni
dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian-bagian lain. Misalnya :
penurunan penjualan akan berdampak pada kerugian, jika hal tersebut terjadi
secara terus menerus dalam waktu yang lama, maka akan dapat mempengaruhi aspek
yang lain, yakni aspek keuangan, aspek produksi, aspek SDM, dll.
2)
Risiko
spesifik
Yakni risiko yang mempunyai
dampak spesifik dan tidak dapat di hindari, namun dapat di minimalkan. Misalnya
: berjualan es pada musim hujan maka akan berbeda jumlah penjualannya dengan
musim kemarau.
Dari segi sumber/penyebab,
risiko dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu :
1.
risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. seperti
kesalahan kerja, korupsi, kesalahan
manajemen, dll.
2.
Risiko ekstern yaitu
risiko yang berasal dari luar
perusahaan. Seperti risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan pemerintah, dan sebagainya.
3. Jenis-jenis risiko dalam usaha
Dalam menjalankan usaha di era yang modern ini memang
banyak ketidakpastian yang harus di hadapi. Selain itu, ketatnya persaingan
dalam dunia usaha mengharuskan pengusaha cermat dalam melihat peluang. Dengan
keadaan yang demikian tentu dalam berwirausaha tidak lepas dari risiko. Untuk
itu, salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menghadapi risiko adalah
dengan mengenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
Jenis-jenis risiko yang dalam dunia usaha atau bisnis
adalah sebagai berikut:
a)
Risiko
perusahaan
Risiko yang terjadi pada suatu
usaha yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan atau nilai perusahaan.
b)
Risiko
keuangan
Risiko yang terjadi dan
berdampak pada kerugian dalam aspek keuangan perusahaan.
c)
Risiko
likuditas (ketersediaan uang tunai)
Terjadi ketika adanya masalah
macetnya tagihan dari pelanggan, sehinnga menyebabkan permasalahan dalam
ketersediaan uang tunai dalam perusahaan dan dapat menghambat dalam belanja
bahan baku, gaji karyawan, operasional, dll. Risiko ini harus dihindari demi
kelangsungan kehidupan perusahaan.
d)
Resiko
permodalan
Risiko yang terjadi akibat
kerugian penjualan, likuiditas, yang menjadikan modal usaha menjadi berkurang
secara signifikan.
e)
Risiko
pasar
Risiko yang terjadi akibat persaingan
usaha, gaya hidup pelanggan, dan adanya pesaing baru yang lebih besar dan mampu
menguasai pasar. Dampak mengurangi jumlah penjualan sekaligus mengurangi omset.
f)
Risiko
operasional
Risiko operasional adalah
potensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan, karena tidak sempurnanya
penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas, inivasi, proses, dan mutu
produk.[6]
g)
Perubahan
harga bahan baku
Disamping semakin sedikitnya
bahan baku, kenaikan harga bahan baku juga menjadi salah satu jenis resiko yang
cukup mempengaruhi terhadapa kinerja suatu perusahaan.
h)
Ketergantungan
pada supplier
Jika suatu perusahaan hanya
tergantung pada satu supplier maka itu sangatlah riskan dalam operasional
perusahaan, karena jika supplier tersebut kehabisan stock bahan baku yang kita
butuhkan atau mungkin supplier tersebut sewenang-wenang terhadap perusahaan
tersebut maka akan menghambat berjalannya proses produksi dalam perusahaan.[7]
4.
Faktor penyebab timbulnya risiko.
1)
Adanya
perubahan:
a.
Lingkungan
dan global
b.
Soaial
dan ekonomi
c.
Persaingan
d.
Gaya
hidup
e.
Tren
pasar
f.
Teknologi
g.
Budaya
h.
Peraturan
pemerintah, dll.
2)
Kesalahan
strategi dan perencanaan
3)
Keputusan
yang tidak tepat menimbulkan kejadian diluar rencana
4)
Persiapan
yang kurang matang
5)
Kelengahan
pribadi
5.
Cara mengidentifikasi risiko
Mengidentifikasi risiko merupakan hal penting yang harus
diidentifikasi oleh seorang wirausahawan agar dapat meminimalkan risiko yang
terjadi. Adapun cara-cara mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut:
1)
Metode
analisa dari pengalaman dan sejarah
Dapat menggunakan informasi
dan data yang ada. Misalnya :
a.
Informasi
mengenai keluhan pelanggan
b.
Informasi
mengenai kecacatan produk
c.
Informasi
mengenai track record SDM (rekam jejak karyawan)
d.
Informasi
mengenai data piutang pelanggan
e.
Pertumbuhan
penjualan, dll.
2)
Metode
pengamatan dan survei
Dengan pengamatan dan survei
maka akan di dapat informasi penting yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha.
Misalnya :
a.
Pengamatan
dan survei untuk tingkat kebutuhan pasar
b.
Pengamatan
dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan
c.
Pengamatan
dan survei untuk menemukan produk baru (inovasi) atau mengembangkan produk yang
sudah ada.
d.
Pengamatan
dan survei gaya hidup pelanggan
3)
Metode
acuan
Metode ini sering digunakan
dalam menemukan kelemahan, peluang, hambatan, kekuatan, ancaman. Sehingga
seorang pengusaha dapat mengetahui apakah produknya sesuai dengan kebutuhan
pasar atau tidak.
4)
Metode
dari pakar / pendapat ahli
Yaitu dengan berkonsultasi
dengan para ahli dalam bidangnya, dan meminta pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan.
6.
Cara mencegah/meminimalkan risiko
Dalam dunia bisnis tidaklah lepas dari risiko, mengatasi
dan meminimalkan risiko adalah salah satu faktor kesuksesan bagi para
wirausaha. Cara memperkecil/mencegah serta mengatasi resiko adalah :
1)
gunakan
pengetahuan atau informasi untuk mengetahui secara dini risiko yang akan
terjadi.
2)
Pengalaman
adalah guru terbaik dalam memperkecil resiko.
3)
Berfikir
kreatif, inovatif, dan yakin bahwa segala sesuatu ada penyelesaian
4)
Asuransikan
sesuatu yang perlu untuk diasuransi
5)
Keahlian
menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab aibat, dan keyakinan dalam
mengambil resiko.
6)
Mengubah
keadaan yang bisa menimbulkan risiko besar menjadi sesuatu yang tidak berisiko
atau berisiko kecil.
7)
Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting
dalam mengelola risiko.
III.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa
risiko adalah keadaan yang bisa bersifat ketidakpastian dan bisa juga bersifat
kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif dan bersifat negatif.
Secara umum, risiko dapat di klasifikasikan sebagai
berikut :
a.
Risiko
murni
b.
Risiko
spekulatif
c.
Resiko
fundamentl
d.
Risiko
khusus
e.
Risiko
dinamis.
Berdasarkan jenis dampaknya, maka risiko
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
Risiko
sistematik
2.
Risiko
spesifik
Dari segi sumber/penyebab, risiko dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a)
risiko intern
b)
Risiko ekstern
Jenis-jenis risiko yang dalam dunia usaha atau bisnis
adalah sebagai berikut:
a.
Risiko
perusahaan
b.
Risiko
keuangan
c.
Risiko
likuditas (ketersediaan uang tunai)
d.
Resiko
permodalan
e.
Risiko
pasar
f.
Risiko
operasional
g.
Perubahan
harga bahan baku
h.
Ketergantungan
pada supplier
Adapun faktor yang menyebabkan
timbulnya risiko adalah :
1.
Adanya
perubahan:
a.
Lingkungan
dan global
b.
Soaial
dan ekonomi
c.
Persaingan
d.
Gaya
hidup
e.
Tren
pasar
f.
Teknologi
g.
Budaya
h.
Peraturan
pemerintah, dll.
2.
Kesalahan
strategi dan perencanaan
3.
Keputusan
yang tidak tepat menimbulkan kejadian diluar rencana
4.
Persiapan
yang kurang matang
5.
Kelengahan
pribadi
Mengidentifikasi risiko merupakan hal penting yang harus
diidentifikasi oleh seorang wirausahawan agar dapat meminimalkan risiko yang
terjadi. Adapun cara-cara mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut:
1.
Metode
analisa dari pengalaman dan sejarah
Dapat menggunakan informasi
dan data yang ada. Misalnya :
a.
Informasi
mengenai keluhan pelanggan
b.
Informasi
mengenai kecacatan produk
c.
Informasi
mengenai track record SDM (rekam jejak karyawan)
d.
Informasi
mengenai data piutang pelanggan
e.
Pertumbuhan
penjualan, dll.
2.
Metode
pengamatan dan survei
Dengan pengamatan dan survei
maka akan di dapat informasi penting yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha.
Misalnya :
a)
Pengamatan
dan survei untuk tingkat kebutuhan pasar
b)
Pengamatan
dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan
c)
Pengamatan
dan survei untuk menemukan produk baru (inovasi) atau mengembangkan produk yang
sudah ada.
d)
Pengamatan
dan survei gaya hidup pelanggan
3.
Metode
acuan
4.
Metode
dari pakar / pendapat ahli
Dalam dunia bisnis tidaklah lepas dari risiko, mengatasi
dan meminimalkan risiko adalah salah satu faktor kesuksesan bagi para
wirausaha. Cara memperkecil/mencegah serta mengatasi resiko adalah :
1.
gunakan
pengetahuan atau informasi untuk mengetahui secara dini risiko yang akan
terjadi.
2.
Pengalaman
adalah guru terbaik dalam memperkecil resiko.
3.
Berfikir
kreatif, inovatif, dan yakin bahwa segala sesuatu ada penyelesaian
4.
Asuransikan
sesuatu yang perlu untuk diasuransi
5.
Keahlian
menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab aibat, dan keyakinan dalam
mengambil resiko.
6.
Mengubah
keadaan yang bisa menimbulkan risiko besar menjadi sesuatu yang tidak berisiko
atau berisiko kecil.
7.
Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting
dalam mengelola risiko.
B.
KRITIK DAN SARAN
Demikian
makalah yang dapat kami susun, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, baik dalam penulisan, penguraian, maupun yang lainnya. Oleh karena
itu penyusun sangat terbuka atas kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan
penyusunan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hendro, Dasar-dasar
KEWIRAUSAAN panduan bagi mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan memasuki dunia bisnis, Jakarta : PT.
Gelora Aksara Pratama, 2011.
Fachmi Basyaib, Manajemen
Risiko, Jakarta : PT. Grasindo, 2007.
Suwinto Johan, STUDI
KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011.
Kamus
inggris-indonesia.
Sugiarto, ferry
N. I droes, manajemen
resiko perbankan dalam konteks kesepakatan basel dan peraturan bank indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu,
2006.
[1]
Kamus Inggris-Indonesia
[2]
Hendro, Dasar-dasar KEWIRAUSAAN
panduan bagi mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan memasuki _____dunia
bisnis, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2011, h. 258
[3]
Fachmi Basyaib, Manajemen Risiko,
Jakarta : PT. Grasindo, 2007, h. 1
[4]
ferry N.
I droes Sugiarto, manajemen
resiko perbankan dalam konteks kesepakatan basel dan peraturan bank indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu,
2006, h. 7
[5]
Fahmi, Manajemen..., h.1
[6]
Hendro, Dasar..., h.261-262
[7]
Suwinto Johan, STUDI KELAYAKAN
PENGEMBANGAN BISNIS, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011, h. 146-150
tx atas refensinya ameiin
BalasHapus